Wednesday 27 August 2014

Hamil di Semester 2

Desember 2013

Bekerja dan kuliah sudah aku lalui selama 1 semester. Rasanya capek tapi seneng. Seneng karena inilah pilihanku. Jalan hidupku yang aku pilih sendiri. Dan ada suami serta orangtua yang selalu mendukungku. 

Hasil belajar semester ini juga lumayan dan puas juga dengan hasilnya. Sesuatu yang dikerjain dengan happy memang enak ya readers.
Nah, akhir bulan ini aku tidak sendirian lagi menjalani rutinitas itu alias ada yang nemenin kemanapun dan kapanpun selama 9 bulan kedepan. Alhamdulillah diberi kepercayaan oleh Alloh. Seneng bukan main readers ada janin di perutku, hehe. 
Maka, mulai saat itu aku tidak boleh egois lagi dan cuek sama kesehatan badan. Makan harus teratur dan makan makanan yang bergizi. Serta membatasi kegiatan yang membuat badan terlalu capek.

Februari 2014

Aku memutuskan untuk berhenti mengajar di bimbel. Karena waktu kerja yang setiap hari dan sepulang kuliah harus tetap mengajar sampai pukul 21.00 membuatku tepar. Dan tidak mau memaksakan diri juga, toh aku sudah dapat beasiswa jadi buat apa kekeuh harus mengajar juga. 
Setelah resign, jadi deh aku full kuliah saja kerjaannya.
Kuliah semester 2 ini memang aku jalani dengan santai dan bawaan diri (atau bawaan janin ya?) yang selalu selow dan deadline banget kalo ada tugas, hehe. Prinsipku yang penting happy dan tugas juga selesai. Alhamdulillah hamilku ini hamil kebo, jadi tidak terlalu menyulitkan. Semua makanan juga masuk. Mau makan apa aja hayo. Walo hamil kebo, yang namanya mual-mual sih tetep dirasain tapi gak sampai membuat kegiatanku terganggu. Happy me :)
Keberadaan teman-teman yang baik juga turut mendukung aku lalui masa kuliah dalam keadaan hamil. Aku sangat berterimakasih sekali kepada mereka semua, teman-teman hayati pasca UI.

Juni 2014

Masa perkuliahan berakhir pada bulan ini. Semua tegang menantikan nilai akhir. Aku yang gak muluk-muluk amat tentang IP karena selama prosesnya juga aku tidak maksimal dalam mengerjakannya (ya berharap semoga hasilnya tidak lebih rendah dari semester sebelumya). Ternyata jaaauuuh diluar prediksiku. IP semester ini sungguh tidak terduga. Tidak tahu ini karena hoki? karena ngerjainnya happy & tidak tertekan? atau karena rejeki ibu hamil? hehe
Alhamdulillah jika di hitung IPK nya masih masuk kategori cumlaude. Ini hadiah untukmu papa :')

Intinya yang aku bisa kasih tau ke readers, bahwa hamil sambil kuliah itu gak ada bedanya sama sekali, jangan membebani pikiran kalian dengan takut ini itu. Atau ada yang menunda mempunyai anak gara-gara masih kuliah? Oh, sangat disayangkan sekali. Kuncinya ada dipikiran kita sendiri. Harus positive thinking. Bedanya sewaktu kuliah sambil hamil adalah badan yang cepat lelah saja. Jadi, harus bisa mengatur waktu. Jangan sampai kesehatan terganggu :)

Tetap semangat!!

Sunday 24 August 2014

Bisa Melanjutkan Kuliah Pascasarjana

Impianku yang paling ingin aku wujudkan adalah melihat betapa indahnya dunia diluar sana. Berjalan di negeri orang yang berbeda lingkungannya dari tanah air. Melihat langsung keragaman dan indahnya ciptaan Alloh SWT nun jauh disana. 
Bagaimana jalannya?
Ada banyak option untuk itu,

  1. pergi dengan uang sendiri tapii nabung bertahun-tahun dulu
  2. minta suami (berharap suami diberikan rejeki yang banyak)
  3. sekolah di luar negeri dengan beasiswa
  4. ada orang yang baik hati mau bayarin jalan-jalan ke LN (ngarep banget)

Yang memungkinkan dari banyak jalan diatas adalah aku harusss bisa sekolah di LN. Bagaimana cari beasiswanya? 
Setelah cari-cari kesana kemari, beasiswa itu ada banyakkkk banget readers, cuman kita harus bener-bener berusaha untuk mendapatkannya. 
Untuk mencapai impianku ini, aku punya kelemahan yang gak bisa di tolerir, yaitu gak lancar ngomong bahasa inggris, grogi.

Tidak bisa ke LN untuk saat ini, 
aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah di dalam negeri saja, dan berharap nanti sekolah selanjutnya bisa ke LN, hihihi, aamiin...

and then....
Pencarian beasiswapun dimulai
Alasan sangat kuat kalo aku HARUS ya HARUS! dapat beasiswa itu bukan lain dan tidak bukan karena siapa yang mau nanggung bayarannya???? :(
Tidak mungkin kedua orang tuaku membiayaiku lagi. Masih ada dua tanggungan adikku yang masih berkuliah juga. Sehingga aku bertekad untuk mendapatkan beasiswa. Jika tidak dapat? ya aku bayar sendiri dari hasil mengajar di bimbel. Ada gaji yang pas-pasan dan modal awal untuk bayar DP & SPP kuliah pascasarjana 15 juta itu pinjem. Aku berjanji jika dapat beasiswa, maka uang itu akan aku kembalikan. Itulah tantangan yang aku ambil dengan resikonya. 

Pagi.....
Siang.....
Malam.....
Kerjaanku browsing-browsing internet untuk cari beasiswa
KEPO-in blog orang yang bercerita tentang beasiswa yang didapatnya
Komen blog nya, tanya ini itu..... 
Hampir 6 bulanan masa kepo meng-kepo itu,
sembari melengkapi berkas-berkas yang diperlukan untuk apply beasiswa.

Beasiswa yang aku incar saat itu adalah Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) *yang mau cari tau silahkan cek mbah google ya tentang BPPDN. Dan universitas yang aku mau adalah yang dekat dari rumah, ya yang masih kawasan jabodetabek. Ada ini nih, Universitas Indonesia. Ikutin cara mainnya. Aku lulus tes pascasarjana gelombang satu tahun 2013. Alhamdulillah. Kemudian urus berkas beasiswa di kampus UI. Setelah nunggu sampai kira-kira 1 bulanan. Pengumuman untuk penerima beasiswa dipasang di web UI dan DIKTI. Alhamdulillah saya salah satu yang mendapatkannya *sujudsyukur

Sekarang sudah mau memasuki semester 3 readers.
Kuliah lagi membuat otakku jalan terus, hehe
sooooo excited dengan keteterannya tugas-tugas dan banyak presentasi
yaa, pokoknya dunia per-kampus-an kembali terulang lagi, menyenangkan bukan? :)